Setelah pergumulan bertiga malam itu, kami bertiga tidur saling bepelukan tanpa busana dan hanya ditutupi selimut. Pagi itu aku terbangun. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Ah… ternyata Tante Anis sudah bangun lebih dulu dan dia sedang asyik mengulum penisku. “Aduh… tante… pagi-pagi udah mainn kontol…” kataku sambil tertawa.
“Hmmm.. sorry ya Don,… tante tadi bangun
dulu terus tante nggak tahan liat penis kamu. Tante langsung
ngebayangin kayaknya enak banget kalau morning seks gini ML lagi dengan
Doni… nggak apa-apa kan…?” Kulihat penisku sudah berdiri tegak akibat
ulah Tante Anis. Tampaknya Tante Anis sudah sangat bernafsu, nafasnya
memburu tak teratur dan pandangan matanya menunjukkan dirinya sedang
berada pada puncak birahinya.
Sementara itu Dewi tampak masih tidur
tergeletak pulas disampingku. “Doni sayang… tante pengen ngerasain penis
kamu lagi yaa…. soalnya sebentar lagi khan kita pisah… jadi sekarang
tante pengen ML lagi dengan Doni… mau khan…?” “Masukin aja tante… Doni
juga suka ML dengan tante….pokoknya hari ini Doni mau ML sampai kita
bener-bener udah nggak kuat lagi…. tante mau khan?” “Hm…. dengan senang
hati sayang….. ssttt… jangan keras-keras hotsnanti si Dewi bangun.
Kasihan dia masih kecapaian semalam
gara-gara ML dengan kamu.” Ah… kali ini aku akan memberikan sesuatu yang
lain untuk Tante Anis. Aku akan membuatnya mengalami orgasme
berkali-kali tanpa sempat istirahat. Aku rasa ini tidak terlau sulit
karena tampaknya Tante Anis tipe wanita yang sangat sensitif dan mudah
mengalami orgasme. Lagi pula karena semalam aku sudah 3 kali orgasme,
aku yakin bisa bertahan lebih lama lagi sekarang. Kubiarkan Tante Anis
menaiki diriku dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya.
Seperti biasa dia mulai menaik-turunkan
pinggulnya sehingga penisku meluncur keluar-masuk vaginanya. Dengan
sengaja kusentakkan pinggulku untuk menandingi gerakannya sehingga
membuatnya makin terangsang. Benar saja tidak sampai lima menit Tante
Anis mulai kehilangan kontrol dan melenguh kuat, ia mengalami
orgasmenya. Ternikmat.com “Aahhh… Doni…. tante keluar…. mmmhh… adduuhhh… aahhh… aahhh.. aaghhh…!!”
Aku tidak memberi Tante Anis kesempatan
beristirahat. Setelah tubuhnya melemas aku langsung membaringkan Tante
Anis dan membuka pahanya, tanpa basa-basi aku langsung menancapkan
penisku ke dalam vaginanya. Dan kali ini aku menusukkan penisku dengan
kuat dan cepat. Benar saja, Tante Anis tampak kaget dan tidak siap
dengan serangan tiba-tiba ini. Tidak sampai 3 menit kemudian tubuhnya
mulai bergetar hebat.
“Adduhh… Doni… tante jadi pengen keluar
lagi…. aahh… aahh… aahh…” Kurasakan badan Tante Anis mengejang dan
kemudian lemas. Sementara itu penisku masih keras dan besar di dalam
vaginanya. Tanpa memberinya kesempatan istirahat aku kembali
menggerak-gerakkan penisku dengan kuat dan ganas.
Tante Anis yang belum sempat istirahat
untuk memulihkan tenaganya, kembali tergetar oleh rangsangan orgasme.
“Donni….. kamu nakal…. nanti tante bisa keluar lagi… aduuhh… mhh… aahh…
mmhh…. Doni….. tante mau keluar lagii….. aduuhh… aahh….. dorong yang
keras sayang… iya… tusuk yang dalam sayang… iya gitu… terus… terus….
jangan berhenti… aahh… aahh… enak sekali sayang… mmhh… tante keluar
lagiii… aahh” Kembali aku tidak memberinya kesempatan istirahat, kali
ini kuangkat kedua kakinya dan pantatnya kuganjal dengan bantal sehingga
penisku masuk semakin dalam hingga menyentuh ujung vaginanya.
Kutusukkan penisku ke dalam vagina Tante
Anis berulang-ulang dengan cepat dan kuat. Hanya berselang satu atau
dua menit dari orgasme sebelumnya kembali tubuh Tante Anis bergetar
hebat untuk mengalami orgasmenya.
“Aahh… Donnii…. uughh…. masukin yang dalam sayang…. masukin sampai ujung…. aahh…. enak banget….. aaahh… gimana nih…. tante bisa keluar lagi…. mmhh…. aahh… aduuhh… tante keluar lagi sayang… aahh.. aahh…..” kali ini tubuhnya menggelinjang cukup lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak beraturan, Ternikmat.com matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup menahan kenikmatan yang luar biasa…. Begitu selesai orgasme kembali aku meneruskan tusukan penisku.
“Aahh… Donnii…. uughh…. masukin yang dalam sayang…. masukin sampai ujung…. aahh…. enak banget….. aaahh… gimana nih…. tante bisa keluar lagi…. mmhh…. aahh… aduuhh… tante keluar lagi sayang… aahh.. aahh…..” kali ini tubuhnya menggelinjang cukup lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak beraturan, Ternikmat.com matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup menahan kenikmatan yang luar biasa…. Begitu selesai orgasme kembali aku meneruskan tusukan penisku.
Kali ini tante Anis sudah mulai merasa
tidak kuat lagi, matanya memelas memintaku untuk berhenti. “Udah dong
sayang… tante capek banget…. vagina tante mulai perih sayang jangan
cepet-cepet dong… sakit… udah sayang… tante istirahat dulu… sebentar
aja… nanti kita lanjutin lagi… kasih kesempatan tante istirahat dulu
sayang…” katanya sambil mencoba menahanku. Tapi aku tidak peduli, memang
gerakanku kuperlambat supaya Tante Anis tidak merasa sakit tapi aku
tetap menusukkan penisku ke dalam vaginanya.
Aku sendiri sekarang mulai terangsang
berat melihat pandangan sayu tanpa daya seorang wanita yang haus
kenikmatan seperti Tante Anis. Setelah beberapa saat tampaknya Tante
Anis mulai kehilangan rasa sakitnya dan berubah menjadi rasa nikmat
kembali, dia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti gerakanku.
Sekarang aku ubah sedikit posisiku, hanya kaki kiri Tante Anis yang
kuangkat sementara kaki kanannya tergeletak di kasur dan kaki kiriku
kuletakkan diatas paha kanannya. Kelihatan Tante Anis menikmati sekali
posisi ini, dia mulai bergairah lagi dan gerakan pinggulnya mengganas
kembali.
Tak lama kemudian iapun mengalami
orgasmenya … “Ahh…oohh…Doni…. kamu pinter banget sih… aahh… anak nakal….
tusuk tante yang kuat sayang… aahh … aahh… tante keluar lagi…. aahh…..
aahh aahh..!,” teriakannya kali begitu keras dan panjang sehingga Dewi
yang tertidur kelelahan akhirnya terbangun juga. Aku menekan penisku
dalam-dalam di vagina Tante Anis sambil menunggunya kembali siap.
“Udah sayang… tante udah capek… tante
nggak kuat lagi sayang…. udah ya sayang… vagina tante udah kebas……
please… tante udah nggak sanggup lagi……”
“Hmm… Doni masih pengen terus tante… soalnya sebentar lagi kita pisah… Doni mau menikmati tubuh Tante Anis hari ini sampai sepuas-puasnya…” kataku sambil memulai lagi tusukan penisku.
“Ayo dong sayang….. udah dulu… kapan-kapan kita khan bisa ketemu lagi…. tante janji deh…. tapi sekarang udah dulu tante capek banget… tenaga tante udah abis….”
“Yang ini terakhir tante… Doni juga udah mau keluar kok… boleh yaa…” kataku sambil mengecup bibirnya.
“Hmm… Doni masih pengen terus tante… soalnya sebentar lagi kita pisah… Doni mau menikmati tubuh Tante Anis hari ini sampai sepuas-puasnya…” kataku sambil memulai lagi tusukan penisku.
“Ayo dong sayang….. udah dulu… kapan-kapan kita khan bisa ketemu lagi…. tante janji deh…. tapi sekarang udah dulu tante capek banget… tenaga tante udah abis….”
“Yang ini terakhir tante… Doni juga udah mau keluar kok… boleh yaa…” kataku sambil mengecup bibirnya.
jilat spermaTante Anis terdiam dan
berusaha menikmati permainan penisku yang terus mengganas nyaris tanpa
henti. Sementara itu aku sudah merasakan diriku mulai mendekati orgasme
juga, penisku terasa membesar dan memenuhi vagina Tante Anis. Tampaknya
Tante Anis juga merasakan hal yang sama, iapun segera terangsang berat
serta mulai mendesah-desah untuk orgasme..
“Ahh… Doni…. keluarin punya kamu
sekarang sayaang… tusuk tante yang kuat… tante juga udah mau keluar
sekarang……. aaaahhh..!!” “Ayo tante kita barengan… ini yang terakhir….
aahh Doni keluarr… aaggh…!”
“Aahh…… mmhh… tante juga keluar lagii….. adduhh maakk…enak bangeett…… aaghh…!” Akhirnya kali itu persetubuhan kami benar-benar terhenti dan kamipun berpelukan lemas.
“Aahh…… mmhh… tante juga keluar lagii….. adduhh maakk…enak bangeett…… aaghh…!” Akhirnya kali itu persetubuhan kami benar-benar terhenti dan kamipun berpelukan lemas.
Kukecup bibir Tante Anis dan
perlahan-lahan kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Kulihat vagina
tante Anis sudah sangat merah dan Tante Anis sendiri masih memejamkan
matanya kehabisan energi. Ternikmat.com
Hanya sedikit saja sisa lelehan spermaku yang keluar dari vagina Tante
Anis, rupanya aku sudah mulai kehabisan cadangan sperma. sementara dia
asik menjilati spermaku yang masih tersisa
Tiba-tiba keheningan kami dipecahkan
oleh suara Dewi, “Hey… kalian ML kok nggak ngajak-ngajak Dewi sih…
emangnya kalian kira aku nggak pengen yaa….”
“Sudah berapa lama sih kalian main… kok kayaknya seru banget… Anis sampai basah penuh keringat gitu…,” lanjut
Dewi lagi. Tante Anis hanya menoleh sejenak lalu memberi kode dengan jarinya bahwa ia mengalami berkali2 orgasme pagi itu.
“????…?? Ah gila juga… bener-bener teteh maniak ML….. Dewi baru tau….” kata Dewi melotot memandangi Tante
Anis seolah tidak percaya.
“Swear… enggak juga Wi…. aku baru kali
ini kok ML segila ini, gak tau nih siapa yang gila, si Doni apa gue….”
kata Tante Anis membela diri sambil masih terengah-engah kelelahan.
“Dewi juga pengen dong sayang…. nggak usah kayak Teh Anis tapi Dewi pengen ML lagi pagi ini sebelum kita pisah… ya sayang….. please… aku pengen dapet kenang-kenangan yang spesial dari kamu. Ok, honey…..” Tapi tampaknya Dewi menyadari kondisiku yang masih lelah kehabisan tenaga.
“Kalau Doni masih cape, pakai tangan atau lidah juga gak masalah kok….. dari tadi aku liat Teh Anis ML dengan kamu kok kayaknya seru banget, Dewi jadi konak kepengen ngerasain juga. Ternikmat.com Please honey… jilatin punyaku seperti kemarin malam…. Dewi suka kok… jilatin terus sampai Dewi puas… pokoknya jangan berhenti sebelum aku puas yaaa…… please honey… eat my pussy…. please…”
“Dewi juga pengen dong sayang…. nggak usah kayak Teh Anis tapi Dewi pengen ML lagi pagi ini sebelum kita pisah… ya sayang….. please… aku pengen dapet kenang-kenangan yang spesial dari kamu. Ok, honey…..” Tapi tampaknya Dewi menyadari kondisiku yang masih lelah kehabisan tenaga.
“Kalau Doni masih cape, pakai tangan atau lidah juga gak masalah kok….. dari tadi aku liat Teh Anis ML dengan kamu kok kayaknya seru banget, Dewi jadi konak kepengen ngerasain juga. Ternikmat.com Please honey… jilatin punyaku seperti kemarin malam…. Dewi suka kok… jilatin terus sampai Dewi puas… pokoknya jangan berhenti sebelum aku puas yaaa…… please honey… eat my pussy…. please…”
Dewi yang beberapa jam sebelumnya masih
malu-malu dan pura-pura tidak mau ikutan kini terlihat mulai berani
merayuku dengan genit, di bukanya pahanya dan kedua tangannya menarik
bibir vaginanya ke samping sehingga lubang vaginanya yang mungil tampak
jelas.
Mau tidak mau akupun kembali terangsang
dan mulai melupakan kelelahanku. Aku ingin membuat Dewi mengalami
orgasme berkali-kali tanpa istirahat seperti Tante Anis. Karena penisku
masih lemas, kali ini aku memulainya dengan lidahku dulu. Kubaringkan
Dewi di atas ranjang dan pantatnya kualasi dengan dua buah bantal supaya
lidahku bisa menjangkau vaginanya dengan mudah.
“Nah… gitu sayang… jilatin vagina Dewi…
hmmh… enak banget…. Dewi belum pernah orgasme pakai oral… sekarang Dewi
pengen ngerasain… ayoo sayang… bikin aku terbang melayang ke bulan….
c’mon honey… lick my pussy…. mmhh… yesss… I like it… yess… make me cum
honey…” Kujilati bibir dan liang vaginanya lalu kupermainkan klitoris
Dewi dengan bibir dan lidahku sementara itu jari-jari tanganku masuk ke
dalam liang vaginanya.
Tampaknya Dewi sangat menikmati ini,
pinggulnya bergoyang-goyang perlahan serta suaranya mendesah-desah sexy
sekali. Setelah beberapa menit akhirnya kuputuskan untuk meningkatkan
rangsangan dengan jalan menghisap klitorisnya dengan kuat dan
menjilatinya dengan cepat sehingga tubuh Dewi mulai bergetar tak
beraturan. Sementara itu jari-jariku terus masuk semakin dalam sampai
menyentuh g-spotnya. Ini membuat Dewi menjadi makin tak mampu mengontrol
dirinya lagi, pinggulnya bergetar keras hingga akhirnya dia mengalami
orgasmenya yang ketiga.
“Mmhh Doni… adduhh… Dewi nggak tahan
lagi adduuhh… terus isep yang kuat… c’mon honey…. mmhh… yess…. I’m
cumming…. I’m cumming…… aduh enak bangeett…. aahh… oohh…. oohh…!!” tubuh
Dewi mengejang keras, giginya terkatup rapat, matanya terpejam dan
tangannya mencengkeram kasur dengan kuat. Tapi aku tidak menghentikan
permainanku, klitoris dan g-spotnya terus aku rangsang sampai akhirnya
setelah hampir semenit berlalu tubuh Dewi yang menggelinjang mulai
terkulai lemas kehabisan tenaga. Ternikmat.com
Aku ingin Dewi merasakan orgasme yang terus-menerus tanpa henti seperti
Tante Anis. Dewi masih tergolek lemas di tengah tempat tidur, sementara
itu penisku sudah mulai menegang kembali setelah mendapatkan cukup
waktu beristirahat.
Dewi yang belum sadar akan apa yang
terjadi tiba-tiba kaget karena aku memasukkan penis ke dalam vaginanya
yang masih berdenyut-denyut akibat orgasmenya yang terakhir.
“Aduhh… Doni sayang… kamu ganas banget
sih…. Dewi masih capek nih…. istirahat dulu yaa…. please honey…” Aku
tersenyum dan menggelengkan kepala perlahan sambil terus menancapkan
penisku ke dalam vaginanya.
Akhirnya tidak berapa lama kemudian Dewi
mulai terangsang juga, dia mulai menikmati sodokan penisku dan mulai
menggerak-gerakkan pinggulnya dengan ganas. Setelah beberapa menit
berlalu akhirnya pertahanan Dewi mulai bobol. Ia mulai kehilangan
kendali dan tubuhnya bergetar-getar merasakan orgasmenya yang ke-empat.
“Donni….. mmhh… gimana nih… Dewi bisa
keluar lagi sayang……. aduhh… aahh… keluar lagi deh… aahh….. mmhh….
aahh…!” kedua tangan Dewi mencengkeram punggungku sementara itu kakinya
menjepit kuat pinggulku. Aku membiarkan penisku tertancap dalam-dalam di
vagina Dewi dan membiarkan dia menikmati orgasmenya.
Begitu cengkeraman Dewi mulai melunak
aku mulai lagi melanjutkan goyangan penisku di dalam vaginanya. Dewi
tampaknya kaget setengah mati dan benar-benar tidak siap mendapat
serangan beruntun ini.
“Doni… udah dulu dong sayaang… Dewi
masih capek….. Dewi lemes banget sayang…. please…. gimme a break,
honey….” Tapi sama seperti dengan Tante Anis sebelumnya, aku tidak ambil
peduli. Aku terus menusukkan penisku ke dalam vaginanya, makin lama
makin cepat… sampai akhirnya Dewi mulai terangsang lagi untuk yang
kesekian kalinya dan kembali ikut bergerak aktif.
Tanda pria puas di ranjang“Doni… gantian
ya… Dewi pengen di atas….” Aku lalu merebahkan diriku dan membiarikan
Dewi menaiki tubuhku sambil membenamkan penisku ke dalam vaginanya. Kali
ini Dewi benar-benar sudah belajar banyak dari Tante Anis, gerakannya
mulai ganas dan liar. Desahan-desahan kenikmatannya benar-benar
membangkitkan nafsu. Ternikmat.com
Akhirnya Dewi mulai mengalami puncak kenikmatan orgasmenya yang kelima,
gerakannya makin liar terutama saat membenamkan penisku ke dalam
vaginanya dan desahannya berubah menjadi jerit kenikmatan.
“Donii…. aahh… Dewi udah nggak
tahan…uuhh… mmhh …..Dewi keluar lagi…. mmhh… yess…. I’m cumming… aahh…
aahh……!!” Akhirnya pinggul Dewi menghujam keras ke bawah membuat penisku
terbenam sampai ke ujung vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat luar
biasa yang menjalari tubuhnya. Dan Dewipun terkulai lemas di atas
tubuhku.
Kelihatan Dewi sudah begitu lemas
setelah orgasmenya yang kelima, tapi sudah kepalang tanggung. Aku sudah
terangsang berat dan belum orgasme. Kubaringkan Dewi yang masih
memejamkan mata, lalu perlahan-lahan kubuka pahanya dan kuarahkan
penisku ke liang kenikmatannya. “Aduh… jangan sayang… uuh… sakit sayang…
vagina Dewi udah mulai ngilu…. berhenti dulu yaaa… istirahat sebentar
aja… nanti boleh lagi….” Dewi mencoba menolakku, tapi tubuhnya yang
sudah lemah tidak kuasa menahan masuknya penisku ke dalam vaginanya.
Akhirnya ia tergolek pasrah di bawah berat tubuhku yang menindihnya.
Aku tidak ingin menyakiti Dewi,
sebaliknya aku ingin memberinya kenikmatan. Maka aku menggerak-gerakkan
pinggulku dengan hati-hati supaya penisku bergerak dengan lembut di
dalam vaginanya yang sudah over-sensitif. Kalau Dewi terlihat kesakitan
aku berhenti sebentar, setelah itu aku lanjutkan lagi dengan gerakan
yang lembut. Sesekali kucumbu bibirnya, lalu kujilati leher dan
telinganya agar nafsunya bangkit kembali sehingga akhirnya perlahan tapi
pasti libido Dewi mulai naik kembali.
Shauna OBrien nude in threesome sex
sceneIa mulai bisa merasakan kenikmatan yang diberikan penisku. Matanya
mulai terpejam merasakan nikmat dan dari mulutnya yang mungil kembali
keluar desahan-desahannya yang khas dan sexy. Beberapa saat kemudian
tampaknya Dewi benar-benar sudah pulih, rasa sakitnya sudah tergantikan
sepenuhnya dengan rasa nikmat. Ia mulai menggerakkan pinggulnya dengan
ganas sehingga akupun harus mempercepat tusukan penisku untuk
mengimbanginya. Aku merasakan Dewi sebentar lagi akan mencapai orgasme,
dan begitu juga aku.
Thea Brooks nude threesome sex
scene“Doni sayang… Dewi mau keluar lagi….. adduhh… adduhh… enak banget…
mmhh… c’mon honey… fuck me harder…. yess…. aahh… masukin yang dalam
sayang… adduuh… mmhh…. adduhh… Dewi keluar lagii…. mhh… aahh… I’m
cumming…. aahh!”
“Ayo Dewi…. kita barengan yaa sayang…….
mmhh… aahh…!!” Akhirnya aku menumpahkan sisa persediaan spermaku yang
terakhir ke dalam vagina Dewi, sementara tubuh Dewi menggelinjang hebat
menahan nikmat orgasmenya.
Seperti sebelumnya kali ini dian memaksa
kontolku untuk dikeluarkan sepermaku untuk dinikmatinya. Namun kali ini
berdua. Baca juga Kisah Hot Bersetubuh Dengan Dosen Cantik Bergairah. Terima kasih sudah membaca cerita seks di web ternikmat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar