pemesanan obat hub.

081329522406 / 087831855787

Pages

Minggu, 24 Agustus 2014

party sex

Kisahku ini adalah kisah nyata, namun
nama- nama dan tempatnya sengaja aku ganti untuk menjaga kerahasiaan saja.Aku adalah seorang wanita setengah baya yang kini berusia 35 tahun.Singkatan namaku SK, tapi teman-temanku sering memanggilku Susi saja. Aku dilahirkan di Solo, kota yang katanya
banyak mempunyai wanita-wanita ayu. Teman- temanku sendiri sering bilang aku ayu dan cukup seksi dengan ukuran bra 34D, lingkar pinggang 27, dan celana nomor 32. Kini tiba saatnya aku ingin menceritakan kisahku kepada pembaca sekalian, kisah yang terjadi beberapa saat lalu di Jakarta. ***** Aku terbangun dari tidurku di atas sebuah ranjang ukuran
king size. Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Di kedua payudaraku masih tersisa air mani pria
yang lengket di kulitku. Di samping kiriku, kulihat Andre juga dalam keadaan bugil sedang tidur tertelungkup. Di kananku,Tommy yang juga bugil tidur dalam posisi miring dengan kaki agak tertekuk.Kudengar suara orang menggerakkan badannya agak jauh. Aku duduk di atas tempat tidurku, dan kulihat Dewi dengan tubuh mulusnya yang telanjang bulat sedang membalikkan badan, dan meneruskan tidurnya. Di sampingnya ada Donny yang tidur telanjang bulat dalam posisi terlentang, dan mm..ini pemandangan yang menggairahkanku, batang kemaluannya dalam posisi tegang
mengacung ke atas. Aku turun dari
tempat tidur, dan menuju ke arah Donny.
Tanganku mulai nakal mengocok-
ngocok batang kemaluannya. Donny
mulai bereaksi, tanpa sadar pinggulnya
ikut irama naik-turun. Aku mempercepat
kocokan tanganku di batang
kemaluannya. Donny terbangun dan
tersenyum melihatku. "Wow, Sus, enak
banget kocokan kamu, terus sayang..
oh.. oh," Donny berkata padaku sambil
mulai terengah-engah.
Aku kemudian
bangkit dan menaiki tubuh Donny.
Kuarahkan batang kemaluannya yang
telah besar dan menegang itu ke lubang
kemaluanku. Kumasukkan pelan-pelan
batang kemaluannya ke dalam lubang
kemaluanku, dan aku mulai bergerak
naik turun di atas tubuh Donny.
Nikmatnya memang luar biasa sekali, aku
merasakan batang kemaluan Donny
menusuk-nusuk rahimku. Donny kini
mulai mengimbangiku. Dia pun asyik
memainkan pinggulnya, sementara
kedua tangannya memegang erat
pinggangku. Lidahnya mulai bermain
mengisap dan menjilati payudaraku.
"Don, tetekku 'kan masih ada bekas
pejunya," aku memperingatkan.
"Ah,
cuek," kata Donny sambil terus menjilati
dan mengisap puting payudaraku. Lalu
dengan kecepatan luar biasa, Donny
membalik tubuh kami berdua tanpa
melepaskan batang kemaluannya dari
lubang kemaluanku. Kini Donny yang di
atas, dia yang bergerak aktif
memasukkeluarkan batang
kemaluannya. "Ah.., ah.., awww.., sstt..,
ah..," mulutku mulai mendesis
berulangkali karena rangsangan yang
ditimbulkan Donny. Sedang asyiknya aku
dan Donny bersenggama, Dewi yang
tidur di sebelah kami terbangun. Dia
melihat kami sedang asyik bersenggama,
lalu ikut bergabung bersama kami. Dewi
menyodorkan payudaranya yang luar
biasa besar berukuran 38D ke mulut
Donny. Lidah Donny segera menjilati
payudara Dewi dan kemudian mulutnya
asyik mengisap puting payudara Dewi
berulangkali. Melihat itu, tanganku mulai
nakal. Kususupkan jari telunjuk dan
tengah tangan kananku ke lubang
kemaluan Dewi. Aku asyik memainkan
jari-jariku ke luar masuk lubang kemaluan
Dewi. Dewi membiarkan saja, malah dia
semakin lebar mengangkangkan kedua
pahanya, sehingga jari- jariku bisa leluasa
keluar masuk lubang kemaluannya. Aku
sendiri sudah dua kali mencapai orgasme
karena tak kuasa menahan nikmat yang
ditimbulkan kocokan batang kemaluan
Donny di lubang kemaluanku. Namun
Donny tampaknya belum lelah, dia masih
asyik menyetubuhiku sambil mulutnya
mengisap payudara Dewi. Andre yang
terbangun melihat kami bertiga di lantai
ikut bergabung. Andre meminta Dewi
mengisap batang kemaluannya, dan
Dewi tak menolaknya. Di sebelahku,
Dewi mengisap batang kemaluan Andre
dengan penuh gairah. Tiba-tiba kulihat
Tommy juga terbangun. Dia pun
bergabung bersama kami. Tommy
segera menyodorkan batang
kemaluannya ke depan mulutku, dan aku
segera membuka mulutku dan mengisap
batang kemaluan lelaki yang tadi telah
beberapa kali menyetubuhiku. Kini, kami
kembali berpesta orgy sex. Sebelumnya,
kami sudah melakukan itu, dan karena
lelah, kami semua tertidur. Setelah
terbangun, rupanya kami – termasuk aku
– masih belum puas, dan sekali lagi
melanjutkan pesta orgy sex kami.
Nikmatnya memang berbeda
dibandingkan hanya bersenggama
antara satu pria dan satu wanita saja.
Kalau orgy sex rasanya lebih nikmat,
karena aku yang wanita bisa merasakan
berbagai batang kemaluan pria dan juga
berbagai macam gaya dan posisi seks.
Donny tiba-tiba mempercepat
goyangannya, rupanya dia sudah hampir
sampai klimaksnya, dan tak berapa lama
kemudian, Donny menyemprotkan air
mani dari batang kemaluannya di dalam
lubang kemaluanku. Tommy mencabut
batang kemaluannya dari mulutku, dia
mengambil tissue, membersihkan lubang
kemaluanku sekedarnya saja, dan
segera memasukkan batang
kemaluannya yang sudah tegang
membesar ke dalam lubang kemaluanku.
Kini, Tommy yang menggoyang-goya
ngkan pinggulnya dan menyetubuhiku.
Aku lagi-lagi mencapai orgasmeku,
sementara kulihat Andre juga telah
mencapai klimaksnya dan
menyemprotkan air mani dari batang
kemaluannya di dalam mulut Dewi.
Sebagian air mani itu meleleh keluar
mulut Dewi, sementara Dewi masih terus
mengisap kuat-kuat batang kemaluan
Andre agar seluruh air mani Andre
tertumpah habis dari batang
kemaluannya. Andre kemudian
mencabut batang kemaluannya dari
mulut Dewi, lalu Dewi menyeka sisa-sisa
air mani Andre dengan tangannya dan
tangannya yang penuh dengan sisa-sisa
air mani Andre disekanya ke
payudaranya. "Biar tetek gue makin asyik
kalau sering kena peju cowo," ujar Dewi
bergurau sambil tertawa. Tapi aku tak
sempat memperhatikan lagi
kelanjutannya, karena bersamaan aku
mencapai orgasmeku yang kesekian
kalinya, Tommy juga mencapai
klimaksnya dan menyemprotkan air
maninya di dalam lubang kemaluanku.
Namun Tommy dengan sigap mencabut
batang kemaluannya dari lubang
kemaluanku, lalu menyodorkannya ke
depan mulutku. "Susi, isep dong, sayang,"
pintanya. Aku segera memasukkan
batang kemaluan Tommy ke dalam
mulutku dan mengisapnya kuat-kuat.
Kurasakan Tommy masih beberapa kali
menyemprotkan air maninya yang tersisa
di dalam mulutku. Wah, rasanya air mani
Tommy banyak sekali sampai meleleh
keluar mulutku. Ya, itulah kisahku
berpesta orgy sex. Mulanya Andre,
mantan pacarku yang mengajakku ke
pesta ulang tahun Dewi pacar barunya.
Aku yang memang putus dengan Andre
tapi masih berteman baik tak menolak.
Ternyata yang terjadi adalah pesta sambil
nonton VCD porno Barat dan Mandarin,
dan berakhir dengan pesta orgy sex di
kamar Dewi. Aku memang tidak tabu
melakukan hubungan seks. Bagiku,
asalkan suka sama suka dan sama-sama
menginginkannya, kenapa harus ditolak.
Aku memang sudah cukup berumur.
Walaupun demikian, di atas ranjang, aku
tak kalah dengan wanita-wanita muda
dalam bermain seks dengan posisi apa
pun. Aku kini tinggal di sebuah
apartemen di Jakarta Selatan, bersama
seorang adik wanitaku, Yanti, yang masih
kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta
di Jakarta Barat. Aku sendiri bekerja
sebagai asisten direktur sebuah
perusahaan periklanan di daerah segitiga
emas Kuningan, Jakarta Selatan. Aku
pindah ke Jakarta setelah aku selesai
kuliah di Yogyakarta. Sebelumnya, dari
SD sampai SLTA, aku tinggal di Solo.
Ketika kelas II SMP, aku mengenal seks
pertama kali. Pacarku yang saat itu sudah
kelas II SMA, mengajakku melihat-lihat
majalah porno. Lama- lama kami berdua
mulai terangsang, namun karena masih
takut melakukan hubungan seks alias
bersenggama, maka pacarku itu –
namanya Agus – hanya menjilati lubang
kemaluanku, sebaliknya aku pun
mengisap batang kemaluannya sampai
Agus klimaks dan keluar air maninya.
Ketika aku di SMA, aku baru mulai berani
bersenggama. Pindah ke Yogyakarta,
aku kost sekamar dengan Titi. Temanku
ini memang cantik dan seksi, dan dengan
Titi di Yogyakarta itu aku mengenal
berbagai gaya bermain seks. Mulai dari
yang biasa, sambil duduk, bersenggama
di kamar kecil kampusku, sampai lewat
Titi, aku mengenal anal sex. Titi mengajak
aku berkenalan dengan temannya
keturunan Arab yang mempunyai batang
kemaluan amat besar. Aku suka-suka
saja disetubuhi teman Titi itu, sampai
teman Titi – si Arab itu – yang
mengajarkan anal sex, dengan
memasukkan batang kemaluannya ke
dalam lubang pantatku. Walaupun sudah
pakai krim, mula-mula terasa sakit, tetapi
lama-lama aku menyukainya juga. Ketika
pindah ke Jakarta, aku langsung
berkenalan dengan pria-pria keren dan
merasakan kehangatan mereka
menyetubuhiku. Kini, dalam seminggu
aku paling sedikit harus bersenggama
empat kali, mungkin karena nafsu seksku
yang semakin besar saja. Hanya saja,
sampai saat ini, adikku Yanti, masih belum
tahu petualangan seks yang aku lakukan,
dan aku juga tak mau menceritakannya.
Apa perlunya? Cuma lama-lama Yanti
rupanya tahu sendiri. Mulanya, hari itu
aku mengajak dua pria yang kukenal
semalam di sebuah diskotek di Jakarta
Pusat, untuk mampir di apartemen.
Benny dan Hermanto, dua kenalan
baruku itu tak menolak. Siang hari sekitar
pukul 13.00, keduanya tiba di
apartemenku. Aku menyambut
keduanya dengan hangat. Kami asyik
berbincang-bincang mengenai bisnis
kami di bidang periklanan. Kebetulan
keduanya juga bergerak di bidang
periklanan. Sampai suatu saat Benny
mengatakan bahwa minggu lalu dia baru
kenalan dengan gadis cantik calon model
iklan di perusahaannya. Tadi Benny
hanya iseng-iseng saja menggoda
Nindya, gadis model itu. Namun rupanya
Nindya juga senang digoda. Di kamar
kerjanya, setelah menutup rapat
pintunya, Benny menggoda Nindya
sambil berkata, "Payudara kamu bagus
ya, boleh lihat nggak?" Nindya ternyata
tak keberatan. Dia melepaskan blouse
dan behanya, dan terpampanglah di
hadapan Benny, sepasang buah dada
yang ranum dan indah. Benny kemudian
nekad memegang dan mulai meremas-
remasnya, dan Nindya diam saja, hanya
sedikit tersenyum. Maka Benny
melancarkan taktik lainnya, dia
membisikkan di kuping Nindya, "Aku mau
lihat vagina kamu yang pasti indah
dengan bulu-bulu kemaluannya. Boleh
kan?" Nindya tersenyum lagi, dan tanpa
ragu-ragu mengangkat roknya dan
segera melepaskan celana dalamnya.
Lalu Nindya duduk di sofa ruang kerja
Benny dan mengangkang kedua kakinya
lebar-lebar. Benny benar-benar
terangsang melihat lubang kemaluan
Nindya yang kemerahan. Tanpa sadar
Benny melepaskan celana panjang dan
celana dalamnya. Batang kemaluannya
yang telah membesar tegang, segera
disambut oleh mulut Nindya yang
mengisapnya penuh kenikmatan.
Akhirnya yang terjadi adalah
persenggamaan luar biasa. Aku
mendengar cerita Benny langsung
terangsang dan di depan Benny serta
Hermanto, aku melepaskan rok dan
celana dalamku, sambil memperlihatkan
lubang kemaluanku kepada
keduanya,"Kalau
punyaku asyik juga
kan?" Kami segera terlibat dalam
permainan seks yang luar biasa. Sisa-sisa
air mani Benny dan Hermanto tertumpah
di mana-mana, termasuk di sofa dan
meja apartemenku. Itulah yang kemudian
dijadikan bukti oleh adikku Yanti untuk
mengetahui bahwa ternyata aku senang
bermain seks. Aku sudah takut, tapi Yanti
menjawab enteng, "Ndak apa kok, Mbak.
Aku juga senang ngewe sama pacarku,
nanti kalau Mbak Susi ngewe, aku diajak
juga ya." Jadilah sejak saat itu, aku dan
Yanti saling membagi pengalaman seks
kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar