pemesanan obat hub.

081329522406 / 087831855787

Pages

Minggu, 24 Agustus 2014

ngentot memek tante

Kulihat tante tidur tidak berselimut, karena
biarpun kamar tante memakai AC, tapi
kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu
dingin. Posisi tidur tante telentang dan
tante hanya memakai baju daster merah
muda yang tipis. Dasternya sudah
terangkat sampai di atas perut, sehingga
terlihat CD mini yang dikenakannya
berwarna putih tipis, sehingga terlihat
belahan kemaluan tante yang ditutupi
oleh rambut hitam halus kecoklat-coklat
an.
Buah dada tante yang tidak terlalu besar
tapi padat itu terlihat samar-samar di balik
dasternya yang tipis, naik turun dengan
teratur.Walaupun dalam posisi telentang,
tapi buah dada tante terlihat mencuat ke
atas dengan putingnya yang coklat muda
kecil.
Melihat pemandangan yang
menggairahkan itu aku benar-benar
terangsang hebat. Dengan cepat
kemaluanku langsung bereaksi menjadi
keras dan berdiri dengan gagahnya, siap
tempur.
Perlahan-lahan kuberjongkok di samping
tempat tidur dan tanganku secara hati-
hati kuletakkan dengan lembut pada
belahan kemaluan tante yang mungil itu
yang masih ditutupi dengan CD.
Perlahan-lahan tanganku mulai
mengelus-elus kemaluan tante dan juga
bagian paha atasnya yang benar-benar
licin putih mulus dan sangat merangsang.
Terlihat tante agak bergeliat dan
mulutnya agak tersenyum, mungkin tante
sedang mimpi, sedang becinta dengan
paman. Aku melakukan kegiatanku
dengan hati-hati takut tante terbangun.
Perlahan-lahan kulihat bagian CD tante
yang menutupi kemaluannya mulai
terlihat basah, rupanya tante sudah mulai
terangsang juga. Dari mulutnya
terdengar suara mendesis perlahan dan
badannya menggeliat-geliat perlahan-
lahan.
Aku makin tersangsang melihat
pemandangan itu.Cepat-cepat
kubuka
semua baju dan CD-ku, sehingga
sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku
yang 19 cm itu telah berdiri kencang
menganguk-angguk mencari mangsa.
Dan aku membelai-belai buah dadanya,
dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu
bahwa puting dan klitoris tanteku tempat
paling suka dicumbui, aku tahu hal
tersebut dari film-film tanteku.
Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di
daerah vaginanya. Kemudian perlahan-
lahan aku menggunting CD mini tante
dengan gunting yang terdapat di sisi
tempat tidur tante.Sekarang kemaluan
tante terpampang dengan jelas tanpa
ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua
kaki tante kutarik melebar, sehingga
kedua pahanya terpentang. Dengan
hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan
bercongkok di atas tante.
Kedua lututku melebar di samping
pinggul tante dan kuatur sedemikian rupa
supaya tidak menyentuh pinggul tante.
Tangan kananku menekan pada kasur
tempat tidur, tepat di samping tangan
tante, sehingga sekarang aku berada
dalam posisi setengah merangkak di atas
tante.Tangan kiriku memegang batang
penisku. Perlahan-lahan kepala penisku
kuletakkan pada belahan tanter
kemaluan tante yang telah basah itu.
Kepala penisku yang besar itu kugosok-
gosok dengan hati-hati pada tanter
kemaluan tante. Terdengar suara
erangan perlahan dari mulut tante dan
badannya agak mengeliat, tapi matanya
tetap tertutup.
Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala
kemaluanku membelah tanter kemaluan
tante.Sekarang kepala kemaluanku
terjepit di antara tanter kemaluan tante.
Dari mulut tante tetap terdengar suara
mendesis perlahan, akan tetapi
badannya kelihatan mulai gelisah. Aku
tidak mau mengambil resiko, sebelum
tante sadar, aku sudah harus
menaklukan kemaluan tante dengan
menempatkan posisi penisku di dalam
lubang vagina tante. Sebab itu segera
kupastikan letak penisku agar tegak lurus
pada kemaluan tante. Dengan bantuan
tangan kiriku yang terus membimbing
penisku, kutekan perlahan-lahan tapi
pasti pinggulku ke bawah, sehingga
kepala penisku mulai menerobos ke
dalam lubang kemaluan tante.Kelihatan
sejenak kedua paha tante bergerak
melebar, seakan-akan menampung
desakan penisku ke dalam lubang
kemaluanku.
Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat
dan kedua matanya mendadak terbuka,
terbelalak bingung, memandangku yang
sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya
terbuka seakan-akan siap untuk
berteriak. Dengan cepat tangan kiriku
yang sedang memegang penisku
kulepaskan dan buru-buru kudekap
mulut tante agar jangan berteriak.
Karena gerakanku yang tiba-tiba itu,
posisi berat badanku tidak dapat kujaga
lagi, akibatnya seluruh berat pantatku
langsung menekan ke bawah, sehingga
tidak dapat dicegah lagi penisku
menerobos masuk ke dalam lubang
kemaluan tante dengan cepat.
Badan tante tersentak ke atas dan kedua
pahanya mencoba untuk dirapatkan,
sedangkan kedua tangannya otomatis
mendorong ke atas, menolak dadaku.
Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi
tertahan oleh bekapan tangan
kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm..
hhmm..!” desahnya tidak jelas.Kemudian
badannya mengeliat-geliat dengan
hebat, kelihatan tante sangat kaget dan
mungkin juga kesakitan akibat penisku
yang besar menerobos masuk ke dalam
kemaluannya dengan tiba-tiba.
Meskipun tante merontak-rontak, akan
tetapi bagian pinggulnya tidak dapat
bergeser karena tertekan oleh pinggulku
dengan rapat. Karena gerakan-gerakan
tante dengan kedua kaki tante yang
meronta-ronta itu, penisku yang telah
terbenam di dalam vagina tante terasa
dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-
pijit oleh otot-otot dalam vagina tante.
Hal ini menimbulkan kenikmatan yang
sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang
tanggung, maka tangan kananku yang
tadinya bertumpu pada tempat tidur
kulepaskan. Sekarang seluruh badanku
menekan dengan rapat ke atas badan
tante, kepalaku kuletakkan di samping
kepala tante sambil berbisik kekuping
tante.”Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii..,
sshheett.., shhett..!” bisikku.
tante masih mencoba melepaskan diri,
tapi tidak kuasa karena badannya yang
mungil itu teperangkap di bawah
tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut
tante, aku menjilat-jilat kuping tante dan
pinggulku secara perlahan-lahan mulai
kugerakkan naik turun dengan
teratur.Perlahan-lahan badan tante yang
tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan
lagi ke kuping tante, “Bii.., tanganku akan
kulepaskan dari mulut tante, asal tante
janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-
lahan tanganku kulepaskan dari mulut
tante.Kemudian tante berkata, “Riic.., apa
yang kau perbuat ini..? Kamu telah
memperkosa tante..!”Aku diam saja, tidak
menjawab apa-apa, hanya gerakan
pinggulku makin kupercepat dan
tanganku mulai memijit-mijit buah dada
tante, terutama pada bagian putingnya
yang sudah sangat mengeras.
Rupanya meskipun wajah tante masih
menunjukkan perasaan marah, akan
tetapi reaksi badannya tidak dapat
menyembunyikan perasaannya yang
sudah mulai terangsang itu. Melihat
keadaan tante ini, tempo permainanku
kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut
tante terdengar suara, “Oohh.., oohh..,
sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc..,
Riicc..!”Dengan masih melanjutkan
gerakan pinggulku, perlahan-lahan
kedua tanganku bertumpu pada tempat
tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi
setengah bangun, seperti orang yang
sedang melakukan push-up.Dalam posisi
ini, penisku menghujam kemaluan tante
dengan bebas, melakukan serangan-
serangan langsung ke dalam lubang
kemaluan tante.
Kepalaku tepat berada di atas kepala
tante yang tergolek di atas kasur. Kedua
mataku menatap ke bawah ke dalam
mata tante yang sedang meram melek
dengan sayu. Dari mulutnya tetap
terdengar suara mendesis-desis.
Selang
sejenak setelah merasa pasti bahwa tante
telah dapat kutaklukan, aku berhenti
dengan kegiatanku. Setelah mencabut
penisku dari dalam kemaluan tante, aku
berbaring setengah tidur di samping
tante. Sebelah tanganku mengelus-elus
buah dada tante terutama pada bagian
putingnya.
“Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini
kepada tantemu..!” katanya.Sebelum
menjawab aku menarik badan tante
menghadapku dan memeluk badan
mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket
ketat ke badan. tanterku mencari
tantenya, dan dengan gemas kulumat
habis. Woowww..! Sekarang tante
menyambut ciumanku dan lidahnya ikut
aktif menyambut lidahku yang menari-
nari di mulutnya.
Selang sejenak kuhentikan ciumanku
itu.Sambil memandang langsung ke
dalam kedua matanya dengan mesra,
aku berkata, “Bii.. sebenarnya aku sangat
sayang sekali sama tante, tante sangat
cantik lagi ayu..!”Sambil berkata itu
kucium lagi tanternya selintas dan
melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali
melihat tante bermesrahan dengan
Paman, aku kok merasa sangat
cemburu, seakan-akan tante adalah
milikku, jadi tante jangan marah yaa
kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa
menahan diri ingin memiliki tante
seutuhnya.
“Selesai berkata itu aku menciumnya
dengan mesra dan dengan tidak tergesa-
gesa.Ciumanku kali ini sangat panjang,
seakan-akan ingin menghirup napasnya
dan belahan jiwanya masuk ke dalam
diriku. Ini kulakukan dengan perasaan
cinta kasih yang setulus-tulusnya.
Rupanya tante dapat juga merasakan
perasaan sayangku padanya, sehingga
pelukan dan ciumanku itu dibalasnya
dengan tidak kalah mesra juga.Beberapa
lama kemudian aku menghentikan
ciumanku dan aku pun berbaring
telentang di samping tante, sehingga
tante dapat melihat keseluruhan badanku
yang telanjang itu.”Iih.., gede banget
barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi
tante merasa sangat penuh dalam badan
tante.” katanya, mungkin punyaku lebih
besar dari punya paman.
Lalu aku mulai memeluknya kembali dan
mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari
mulutnya turun ke leher dan terus kedua
buah dadanya yang tidak terlalu besar
tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku
melumat-lumat dan menghisap-hisap
kedua buah dadanya, terutama pada
kedua ujung putingnya berganti-ganti,
kiri
dan kanan.Sementara aksiku sedang
berlangsung, badan tante menggeliat-
geliat kenikmatan. Dari mulutnya
terdengar suara mendesis-desis tidak
hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah,
turun ke perutnya yang ramping, datar
dan mulus. Maklum, tante belum pernah
melahirkan. Bermain-main sebentar disini
kemudian turun makin ke bawah, menuju
sasaran utama yang terletak pada
lembah di antara kedua paha yang putih
mulus itu.Pada bagian kemaluan tante,
mulutku dengan cepat menempel ketat
pada kedua tanter kemaluannya dan
lidahku bermain-main ke dalam lubang
vaginanya.
Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta
menjilat gundukan daging kecil pada
bagian atas lubang kemaluannya.
Segera terasa badan tante bergetar
dengan hebat dan kedua tangannya
mencengkeram kepadaku, menekan ke
bawah disertai kedua pahanya yang
menegang dengan kuat.Keluhan
panjang keluar dari mulutnya, “Oohh..,
Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”Sambil
masih terus dengan kegiatanku itu,
perlahan-lahan kutempatkan posisi
badan sehingga bagian pinggulku
berada sejajar dengan kepala tante dan
dengan setengah berjongkok.
Posisi batang kemaluanku persis berada
di depan kepala tante. Rupanya tante
maklum akan keinginanku itu, karena
terasa batang kemaluanku dipegang
oleh tangan tante dan ditarik ke bawah.
Kini terasa kepala penis menerobos
masuk di antara daging empuk yang
hangat. Ketika ujung lidah tante mulai
bermain-main di seputar kepala penisku,
suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar
dari bawah terus naik ke seluru badanku,
sehingga dengan tidak terasa keluar
erangan kenikmatan dari
mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus
bercumbu, saling hisap-mengisap,
jilat-
menjilat seakan-akan berlomba-lomba
ingin memberikan kepuasan pada satu
sama lain.
Beberapa saat kemudian aku
menghentikan kegiatanku dan berbaring
telentang di samping tante. Kemudian
sambil telentang aku menarik tante ke
atasku, sehingga sekarang tante tidur
tertelungkup di atasku. Badan tante
dengan pelan kudorong agak ke bawah
dan kedua paha tante kupentangkan.
Kedua lututku dan pantatku agak
kunaikkan ke atas, sehingga dengan
terasa penisku yang panjang dan masih
sangat tegang itu langsung terjepit di
antara kedua tanter kemaluan
tante.Dengan suatu tekanan oleh
tanganku pada pantat tante dan
sentakan ke atas pantatku, maka penisku
langsung menerobos masuk ke dalam
lubang kemaluan tante. Amblas semua
batangku.
“Aahh..!” terdengar keluhan panjang
kenikmatan keluar dari mulut tante.Aku
segera menggoyang pinggulku dengan
cepat karena kelihatan bahwa tante
sudah mau klimaks. tante tambah
semangat juga ikut mengimbangi dengan
menggoyang pantatnya dan menggeliat-
geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang
cantik, matanya setengah terpejam dan
rambutnya yang panjang tergerai,
sedang kedua buah dadanya yang kecil
padat itu bergoyang-goyang di
atasku.Ketika kulihat pada cermin besar
di lemari, kelihatan pinggul tante yang
sedang berayun-ayun di atasku.
Batang penisku yang besar sebentar
terlihat sebentar hilang ketika tante
bergerak naik turun di atasku. Hal ini
membuatku jadi makin terangsang. Tiba-
tiba sesuatu mendesak dari dalam
penisku mencari jalan keluar, hal ini
menimbulkan suatu perasaan nikmat
pada seluruh badanku.
Kemudian air maniku tanpa dapat
ditahan menyemprot dengan keras ke
dalam lubang vagina tante, yang pada
saat bersamaan pula terasa berdenyut-
denyut dengan kencangnya disertai
badannya yang berada di atasku
bergetar dengan hebat dan terlonjak-
lonjak. Kedua tangannya mendekap
badanku dengan keras.
Pada saat bersamaan kami berdua
mengalami orgasme dengan dasyat.
Akhirnya tante tertelungkup di atas
badanku dengan lemas sambil dari mulut
tante terlihat senyuman puas.”Riic..,
terima kasih Ric. Kau telah memberikan
tante kepuasan sejati..!”Setelah
beristirahat, kemudian kami bersama-
sama ke kamar mandi dan saling
membersihkan diri satu sama lain.
Sementara mandi, kami berpelukan dan
berciuman disertai kedua tangan kami
yang saling mengelus-elus dan memijit-
mijit satu sama lain, sehingga dengan
cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan
setengah membopong badan tante yang
mungil itu dan kedua tangan tante
menggelantung pada leherku, kedua
kaki tante kuangkat ke atas melingkar
pada pinggangku dan dengan
menempatkan satu tangan pada pantat
tante dan menekan, penisku yang sudah
tegang lagi menerobos ke dalam lubang
kemaluan tante.
“Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar
rintihan tante sementara aku
menggerakan-gerakan pantatku maju-
mundur sambil menekan ke atas.Dalam
posisi ini, dimana berat badan tante
sepenuhnya tertumpu pada
kemaluannya yang sedang terganjel oleh
penisku, maka dengan cepat tante
mencapai klimaks.”Aaduhh.. Riic.. Biibii..
maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!” dengan
keluhan panjang disertai badannya yang
mengejang,
tante mencapai orgasme, dan selang
sejenak terkulai lemas dalam
gendonganku.Dengan penisku masih
berada di dalam lubang kemaluan tante,
aku terus membopongnya. Aku
membawa tante ke tempat tidur. Dalam
keadaan tubuh yang masih basah
kugenjot tante yang telah lemas dengan
sangat bernafsu, sampai aku orgasme
sambil menekan kuat-kuat pantatku.
Kupeluk badan tante erat-erat sambil
merasakan airmaniku menyemprot-nyem
prot, tumpah dengan deras ke dalam
lubang kemaluan tante, mengisi segenap
relung-relung di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar